PARTIKEL
ELEMENTER
Partikel elementer adalah partikel yang substrukturnya tidak
diketahui (bisa jadi partikel tersebut tunggal atau gabungan dari partikel
lain). Partikel elementer secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua
keluarga berdasarkan nilai spinnya. Berdasarkan perbedaan nilai spinnya
partikel dibedakan menjadi partikel fermion (spin pecahan) dan partikel boson
(spin bulat).
A. Fermion
Fermion,
nama yang diambil dari nama Enrico Fermi, adalah partikel yang membentuk status kuantum komposit yang
benar-benar antisimetrik. Hasilnya,
fermion bersifat sesuai dengan prinsip eksklusi Pauli dan juga
sesuai dengan statistik Fermi-Dirac. Teori spin-statistik menyatakan
bahwa fermions mempunyai spin yang
berupa separuh-bilangan bulat. Salah satu cara untuk menggambarkan spin ini
ialah bahwa partikel dengan spin 1/2, seperti fermion, harus diputar oleh dua
rotasi penuh untuk mengembalikan mereka ke keadaan semula. Keluarga
fermion ini terdiri dari Quark dan Lepton. Lepton ini terdiri dari elektron,
neutrino elektron, muon, neutrino muon, tau, neutrino tau. Sedangkan Quark
sendiri terdiri dari quark up, quark down, quark strange, quark top, quark
bottom. Selain itu karena semua partikel memiliki anti partikel, maka anti
partikel diantara mereka juga masuk ke dalam keluarga Fermion. Jadi fermion
terdiri dari 24 model. Menurut kaidah Fermi, partikel elementer ini memiliki
spin ± ½, spin sendiri artinya adalah momentum angular intrinsik. Maksudnya
adalah perputaran yang dilakukan oleh partikel-partikel itu. Partikel-partikel
tersebut berputar karena itulah prinsip utama mekanika kuantum, tetapi
berputarnya ke “atas” dan ke “bawah”. Fermion ini taat pada prinsip ekslusi
pauli, jadi fermion ini tidak boleh berada pada keadaan yang sama walaupun
sama. Inilah yang mengakibatkan fermion dijuluki sebagai partikel
“individualis”.
1.
Quark
Terdapat
6 jenis quark yaitu Up, Down, Strange, Charms, Bottoms dan Top. Up dan Down memiliki massa yang terlemah. Di
antara keenam jenis quark, quark terberat berubah jenis menjadi quark up dan down melalui proses peluruhan partikel,
transformasi quark terberat menjadi quark teringan. Karena inilah quark up
maupun quark down merupakan jenis quark terstabil di
antara keenam jenis quark dan yang paling umum dijumpai di alam.
Sedangkan quark Strange, Charms, Bottoms dan Top hanya dapat ditemukan atau
dihasilkan di high energy collision (tumbukan berenergi tinggi, seperti Sinar kosmik dan di partikel akselerator/LHC). Hanya quark-lah yang memenuhi
keempat interaksi fundamental,
dikenal juga sebagai gaya
fundamental (elektromagnetik, gravitasi, interaksi
kuat partikel, dan interaksi
lemah partikel). Dan untuk setiap jenis quark terdapat jenis
lawannya yaitu antiquark.
Pengukuran arah spin dari
quark berupa +1⁄2 (
↑ ) dan −1⁄2 ( ↓ ).
Quark
memiliki muatan listrik yang bernilai pecahan, yaitu 1/3 atau 2/3. Quark down, strange dan top mempunyai muatan sebesar -1/3, dan quark up, charm dan top mempunyai muatan sebesar 2/3.
Masing-masing quark mempunyai pasangan antipartikel, yaitu antiquark, yang
muatan listriknya berlawanan tandanya dengan quark bersangkutan. Misalnya antidown (antipartikel dari quark down)
punya muatan 1/3, dan anticharm (antipartikel
dari quark charm) punya muatan listrik -2/3.
Selain
muatan listrik, quark juga mempunyai sifat intrinsik lain, yang disebut dengan
muatan “warna”. Perlu diperhatikan, warna di sini bukanlah warna seperti yang
kita ketahui, tapi hanya sekedar penamaan saja. Muatan warna ini ada tiga,
yaitu merah, biru dan hijau. Setiap quark memiliki satu warna, misal quark down
merah. Setiap antiquark juga memiliki satu antiwarna, misal antiquark antidown
antimerah.
Partikel quark akan selalu berpasangan dan membentuk
partikel komposit. Ada dua jenis partikel komposit ini yaitu yang tergolong ke
dalam baryon dan tersusun atas tiga buah quark, dan
yang tergolong ke dalam meson dan tersusun atas dua buah quark (atau
tepatnya pasangan quark dan antiquark).
Quark up dan quark down akan menyusun proton dan
neutron di dalam inti atom, dan elektron akan mengorbit di sekitar inti
atom. Setiap partikel selalu mempunyai antipartikel. Jika partikel
bertemu dengan antipartikel, akan terjadi anihilasi. Artinya kedua partikel
tadi akan hilang dan berubah menjadi energi. Antipartikel dari elektron disebut
dengan positron. Massa positron sama dengan massa elektron, akan tetapi muatan
listriknya berlawanan, yaitu positif.
2. Lepton
Lepton adalah keluarga partikel unsur yang mencakup elektron, muon, tau, dan
neutrino. Seperti kuark, lepton merupakan fermion (partikel spin 1⁄2)
dan dipengaruhi oleh gaya elektromagnetik, gaya
gravitasi, dan gaya lemah,
namun berbeda dengan kuark, lepton tidak ikut serta dalam interaksi
kuat. Lepton adalah bagian penting dari Model standar,
terutama elektron yang merupakan salah satu komponen atom, bersama-sama dengan proton dan neutron. Atom eksotik dengan muon dan tauon sebagai ganti
elektron juga dapat disintesis.
Dibandingkan dengan
quark, lepton lebih ringan. Massa sebuah elektron adalah 1/1836 dari satuan
massa atom yang merupakan perkiraan massa atom hidrogen. Massa non-lepton pada atom hidrogen
berasal dari inti atom. Dua varian lepton lainnya - muon dan tau yang secara
signifikan lebih berat. Lepton tau beratnya hampir dua kali lipat proton.
Ada tiga jenis lepton,
sebagaimana disebutkan sebelumnya yaitu elektron, muon, dan tau. Masing-masing memiliki neutrino
terkait denganya yakni neutrino elektron, neutrino muon, dan neutrino tau. Neutrino memiliki massa hampir nol,
maka terkadang neutrino ini disebut sebagai partikel hantu dan tidak bermuatan
serta bergerak hampir mendekati kecepatan cahaya.
Elektron dan lepton mulia lainnya memiliki muatan
negatif, lebih stabil daripada neutrino, dan dapat mengorbit inti atom. Elektron
adalah yang paling stabil dari ketiganya dan dapat ditemukan di seluruh materi.
Muon dan tau terbentuk selama percobaan akselerator partikel atau melalui
dampak sinar kosmik. Keenam partikel ini memiliki antiparticle terkait tanpa
muata yang saling berlawanan, sehingga jumlah total lepton sampai 12.
Antipartikel ini disebut antielectrons, antimuons, dan antitaus. Ketika sistem
yang mengandung lepton berinteraksi satu sama lain, jumlah lepton cenderung
tetap. Keadaan yang langka di mana jumlahnya tidak tetap disebut anomali kiral.
Kadang-kadang lepton mengubah jenisnya, tapi ini biasanya membutuhkan energi
tinggi dan lepton yang berat sangat tidak stabil.
B.
Boson
Boson,
dinamakan oleh Satyendra Nath Bose, adalah partikel-partikel yang
membentuk keadaan kuantum komposit simetrik-total. Sebagai hasilnya, mereka menaati statistik
Bose-Einstein. Teorem spin-statistik menyatakan bahwa boson memiliki spin "integer". Boson juga
satu-satunya partikel yang dapat menempati keadaan yang sama dengan lainnya. Partikel di alam semesta ini
berinteraksi melalui gaya-gaya yang dinamakan Gaya Fundamental. Menurut model
standar ada empat gaya fundamental yang bekerja di alam. Berdasarkan gaya
terlemah hingga yang terkuat, keempat gaya itu adalah gaya gravitasi, gaya
nuklir lemah, gaya elektromagnetik, dan gaya nuklir kuat.
1. Force Particles (Gauge boson)
Gauge
boson adalah
partikel dasar yang beraksi sebagai pembawa gaya
fundamental (gaya gravitasi, gaya nuklir lemah, gaya
elektromagnetik, dan gaya nuklir kuat). Empat
gaya ini dimediasi oleh 5 partikel tak bermassa yang dinamakan boson
acuan (gauge boson). Dengan demikian interaksi antara partikel
terjadi karena adanya pertukaran boson dari satu partikel ke partikel lain,
satu partikel melepas boson lalu ditangkap oleh partikel lain. Besarnya gaya
yang dialami bergantung pada seberapa cepat boson dipertukarkan. Gaya nuklir
kuat dihantarkan oleh partikel bernama Gluon, gaya elektromagnetik dibawa oleh
Photon, gaya nuklir lemah dihantarkan oleh pasangan partikel yang dinamakan
boson W (positif dan negatif) dan boson Z, dan gravitasi dihantarkan oleh
Graviton. Dari 5 partikel ini, hanya graviton yang belum dikonfirmasikan
keberadaannya oleh eksperimen, dan seringkali dianggap berada di luar model
standar. Belum ditemukannya graviton terkait dengan salah satu problem kontemporer
dalam ilmu fisika yaitu belum ditemukannya teori kuantum untuk gravitasi, yaitu
sebuah teori yang dapat menjelaskan gravitasi dalam skala sub-atomik.
2. Higgs
Boson
Higgs Boson adalah partikel
dasar masif hipotetis
yang diperkirakan sesuai dengan model standar fisika
partikel. Keberadaannya diyakini sebagai tanda-tanda penyelesaian
atas sejumlah inkonsistensi pada Model Standar. Eksperimen untuk menemukan
partikel ini sedang dilakukan dengan menggunakan Penumbuk Hadron Raksasa (LHC) di CERN, serta di Tevatron Fermilab sampai Tevatron ditutup pada akhir
2011. Pada 12 Desember 2011, kolaborasi ATLAS di LHC menemukan bahwa massa
higgs boson yang beragam mulai dari 145 sampai 206 GeV ditiadakan dengan
tingkat keyakinan 95%.
Higgs
Boson adalah satu-satunya partikel dasar prediksi model standar yang belum
diamati dalam eksperimen
fisika partikel. Partikel ini adalah bagian integral dari mekanisme Higgs, bagian
dari model standar yang menjelaskan bagaimana sebagian besar partikel dasar
yang telah diketahui memperoleh massanya. Misalnya, mekanisme Higgs akan menjelaskan mengapa boson W dan Z, yang
menjadi perantara interaksi lemah, memiliki massa sementara foton, yang menjadi
perantara elektromagnetisme, tidak memiliki massa. Higgs boson diperkirakan
termasuk dalam kelas partikel boson skalar (boson adalah partikel dengan putaran integer, dan boson skalar memiliki
putaran 0)
Teori
yang tidak membutuhkan higgs boson juga muncul dan akan dipertimbangkan jika
keberadaan higgs boson ditiadakan. Teori-teori tersebut disebut sebagai model nir-Higgs. Sejumlah
teori menyatakan bahwa mekanisme apapun yang mampu menciptakan massa partikel
dasar harus tampak dengan energi kurang dari 1,4 TeV; karena itu, LHC diharapkan mampu
memberikan bukti eksperimental atas keberadaan atau ketidakberadaan higgs
boson.
Sugondo
Praktikto. 2013. Partikel elementer.
Online (http://sugondopratikto.blogspot.com/2013/06/partikel-elementer.html
diakses pada 18 Mei 2014)
Anonym.
Partikel Elementer. Online (http://ilmunuklir.wordpress.com/tag/partikel-elementer/
diakses pada 18 Mei 2014)
Anonym.
2011. Partikel Tuhan atau Partikel Hantu.
Online (http://edukasi.kompasiana.com/2011/01/18/partikel-tuhan-atau-partikel-hantu-333897.html
diakses pada 18 Mei 2014)
Esti
Sarea. 2011. Pembentuk Jagad Raya.
Online (http://estisarea.blogspot.com/2011/08/3-pembentuk-jagad-raya.html
diakses pada 18 Mei 2014)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar